Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 00:31:13【Kabar Kuliner】692 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(82)
Artikel Terkait
- Perpres Tata Kelola MBG tetapkan larangan masak sebelum pukul 12 malam
- Ketua PWI Pusat ingatkan wartawan terapkan kode etik dalam pemberitaan
- Menkomdigi ungkap ada gim online yang disusupi jaringan teroris
- Batuk Ngak Kunjung Reda? Minum 5 Teh Ini Ampuh Bikin Tenggorokan Lega
- Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan
- Protein hewani mudah diserap tubuh dan bantu pertumbuhan anak
- Kemarin, tambang ilegal hutan Sekotong dan insentif guru honorer naik
- Persib bungkam Bali United 1
- Seskab: Presiden ingin semua anak dapat bersekolah di Sekolah Rakyat
- Pemerintah promosikan penerapan pola makan sehat untuk cegah penyakit
Resep Populer
Rekomendasi

Ahli sebut faktor

Rendang, alasan HYDE balik lagi untuk konser di Jakarta!

AS siap uji senjata nuklir, Rusia sebut akan lakukan hal serupa

Protein hewani mudah diserap tubuh dan bantu pertumbuhan anak

Jelang akhir tahun, simak 8 ide liburan yang ngak biasa dan seru

Wakapolri: SPPG Polri harus punya menu MBG khas daerah, simbol inovasi

Persib bungkam Bali United 1

BGN latih 2.705 penjamah makanan di dua pulau besar di NTT